BOGOR–Rencana kerja kegiatan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo yang semula akan melakukan peninjauan lokasi bencana longsor dan banjir ke Kabupaten Lebak Banten, berbelok ke Sukajaya (Cigudeg) Kab. Bogor (07/01/2020)
Hal tersebut diluar agenda Bapak Presiden seperti yang diutarakan oleh Sekertarias Kabinet Presiden Bapak Ir. Pramono Anung, M.M pada sejumlah media “Presiden memutuskan untuk terlebih dahulu menyambangi Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat yang memang dilewati dalam perjalanan tersebut. Informasi mengenai keinginan Presiden untuk meninjau Kecamatan Sukajaya”, tuturnya.
Tentunya hal seperti ini bukan sesuatu yang baru dialami oleh jajaran Kepolisian Resor Bogor dalam mengamankan kegiatan VVIP di wilayah hukum Polres Kabupaten Bogor.
“Ketika kami mendapatkan laporan perihal rencana kegiatan Bapak Presiden RI ke wilayah Kabupaten Lebak-Banten dengan menggunakan jalur darat untuk meninjau lokasi bencana alam disana, tentunya kami sudah mengantisipasi apabila terjadi hal yang tidak di agendakan, dan itu terbukti”, tutur Kapolres Bogor AKBP Muhammad Joni,SIK,M.S.i.
Sejumlah 500 personil gabungan baik dari Lantas, Sabhara dan Polsek jajaran di ploting di jalur yang dilintasi dan di titik-titik rawan, ujar Kabag Ops Polres Bogor Kompol Agoeng Ramadhani, S.H,S.I.K.
Selain itu, Dandim 0621 Kabupaten Bogor Letkol Inf Harry Eko Sutrisno dan Bupati Bogor Ade Yasin turut hadir dalam kegiatan pengamanan incognitor kunjungan Presiden RI Jokowi ke lokasi bencana di Desa Harkat Jaya Kecamatan Cigudeg Bogor.
Kecamatan Sukajaya sedianya dikunjungi Presiden pada Minggu, 5 Januari 2020, lalu. Namun, kunjungan langsung tersebut saat itu urung terlaksana karena faktor cuaca yang tidak memungkinkan helikopter yang ditumpangi Presiden untuk mendarat.
Dalam kunjungan kali ini, Bapak Presiden Jokowi langsung mengunjungi Kantor Desa Harkat Jaya yang menjadi lokasi posko bantuan bagi warga setempat yang terdampak bencana banjir untuk berinteraksi dan memberikan paket bantuan. Desa di Kecamatan Sukajaya tersebut merupakan desa yang terdampak bencana banjir dan longsor (BAP).